Tembok Konstantinopel Istanbul-Turki, Pelindung Kerajaan Bizantium dari Serangan Musuh

4 min read

Tembok Konstantinopel Istanbul-Turki, Pelindung Kerajaan Bizantium dari Serangan Musuh

Konstantinopel, kota kuno di Turki di zaman Kerajaan Bizantium yang berhasil ditaklukkan oleh Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) di bawah komando Sultan Muhammad Al-Fatih. Kota Konstantinopel yang sangat besar ini terkenal karena sistem pertahanannya yang sangat kuat berupa Tembok Konstantinopel. Meskipun sudah beberapa kali diserang atau dikepung oleh berbagai bangsa, namun kota Bizantium tidak berhasil direbut, hingga Sultan Ottoman di masa Muhammad II berhasil menguasainya.

Tembok Konstantinopel Istanbul-Turki, Pelindung Kerajaan Bizantium dari Serangan Musuh
Tembok Konstantinopel Istanbul-Turki, Pelindung Kerajaan Bizantium dari Serangan Musuh

jadwal tour ke turki tempat wisata

Tembok atau Benteng Konstantinopel

Benteng Konstantinopel adalah serangkaian dinding batu pertahanan yang dibangun di bawah kekuasaan Konstantin Agung pada tahun 324 SM dan berlokasi di Kota Konstantinopel (saat ini bernama Istanbul, Turki). Panjangnya hingga 5,5 km (14 mil), tinggi hingga 12 meter, dan tebal tembok dalam 5 meter yang mampu melindungi kota Konstantinopel dari serangan musuh. Dua puluh meter dari tembok dalam berdiri tembok luar berketebalan 2 meter dan tinggi 8,5 meter. Selain tembok besar tersebut, juga ada rantai raksasa (panjang 275 m, setiap mata rantainya 60 cm, dan tebal besi 4 cm) untuk menutup akses kapal ke Teluk Tanduk Emas (Golden Horn). Rantai itu dipasang pada menara Eugenius (di tembok Konstantinopel) dan sisi lainnya pada Castellion (di tembok Galata). Akhirnya, berkat kecerdasan Sang Sultan Mehmed II dan senjata meriam Basilica karya Orban (teknisi Hungaria) yang mampu menembakkan peluru seberat 272 kg dengan jarak 1,6 kilometer, pada tanggal 29 Mei 1453 Kesultanan Utsmaniyah mampu menaklukkan benteng dan Kota Konstantinopel.

Tembok atau Benteng Konstantinopel
Tembok atau Benteng Konstantinopel

Sejarah Penaklukan Konstantinopel

Konstantinopel termasuk kota dengan sistem pertahanannya yang sangat kuat. Menara dan benteng-bentengnya sangat besar dan terlihat begitu jelas dari berbagai penjuru, dengan beberapa perairan di sekitarnya yaitu Selat Bosporus, Laut Marmara dan Teluk Tanduk Emas. Kemegahan dan kejayaannya membuat banyak bangsa lain yang ingin mengambil alih kekuasaaan di kota ini. Namun, banyak yang tidak berhasil, hingga akhirnya pada tahun 1453 ia dikalahkan oleh Kesultanan Ottoman.

Sejarah Penaklukan Konstantinopel
Sejarah Penaklukan Konstantinopel

Kejatuhan Konstantinopel di tangan pasukan Islam merupakan hal yang telah diprediksi baik dari bangsa Konstantinopel maupun oleh Nabi Muhammad SAW. Pasukan Kesultanan Ottoman di bawah komando Muhammad al-Fatih yang baru berusia 21 tahun melawan tentara Kerajaan Konstantinopel yang dipimpin oleh Kaisar Bizantium Konstantinus XI. Pengepungan berlangsung dari Jumat, 6 April 1453 hingga Selasa, 29 Mei 1453 (berdasarkan Kalender Julian) dan kota itu dapat ditaklukkan oleh Utsmaniyah. Penaklukan Konstantinopel yang dilakukan dengan cara menaikkan kapal-kapal perang melalui jalur daratan untuk menembus benteng kota yang kokoh ini menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi Timur (Konstantinopel) yang telah berlangsung selama hampir 1.500 tahun. Sejak saat itu, Konstantinopel berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah atau Turki Ottoman dan berganti nama dari Kontantinopel menjadi Istanbul. Tahukah Anda? Sang Sultan memiliki ide brilian untuk melewati rantai raksasa di Selat Tanduk Emas melalui jalur darat. Ratusan hewan, gelondongan kayu, serta minyak hewan dipersiapkan pada malam harinya. Penaklukkan heroik ini menjadikan namanya terkenal sebagai panglima penakluk Konstantinopel hingga namanya terkenal sebagai Muhammad Al-Fatih (Muhammad Sang Penakluk).

Dapatkan Jadwal Paket Tour ke Turki Murah 2024

Hanya di Tourketurki.com
Untuk informasinya langsung hubungi kami

Panorama 360 Derajat Benteng Konstantinopel

Perubahan Nama Kota Bizantium Menjadi Konstantinopel dan Istanbul

Nama Kota Byzantium diambil dari nama seorang Raja Yunani Kuno yaitu Byzas (Byzantas). Pada tahun 196 M, kota ini dikepung oleh pasukan Romawi dan mengalami kerusakan parah. Kemudian kota ini dibangun kembali oleh Kaisar Septimus Severus. Lokasi Byzantium ini menarik perhatian Kaisar Romawi Konstantinus I, dan pada tahun 330 M ia membangun ulang kota itu menjadi Nova Roma. Setelah ia meninggal, kota ini disebut Konstantinopel (Kota Konstantinus) dan menjadi ibukota Kekaisaran Romawi timur.

Selanjutnya, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II) yang berhasil menguasai kota Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453, lalu mengubah nama kota tersebut menjadi Islambol/Istanbul (berarti Kota Islam). Sultan Mehmed II juga menetapkan Istanbul sebagai ibukota Kesultanan Utsmaniyah yang dipimpinnya, serta mengubah Hagia Sophia (sebuah gereja) menjadi masjid. Konstantinopel menempati area sangat strategis, menghubungkan Eropa dan Asia dan menjadi titik penting dalam perdagangan Jalur Sutera antara bangsa India, Cina, Timur Tengah, dengan Eropa.

Baca Yuk :   Mausoleum Mustafa Kemal Ataturk (Anıtkabir), Ziarah ke Makam Pendiri Republik Turki

Video Tembok Konstantinopel

Fakta Tentang Pengepungan dan Jatuhnya Konstantinopel

Konstantinopel sebagai kota tak terkalahkan oleh musuh pada waktu itu, akhirnya pada tahun 1453 dapat ditaklukkan oleh Kesultanan Ottoman di bawah komando Sultan Mehmed II dan berikut ini adalah Fakta Tentang Pengepungan dan Jatuhnya Konstantinopel :

  1. Bukan Kali Pertama Konstantinopel Ditaklukkan

Konstantinopel yang menjadi ibukota Byzantium sudah berulang kali diserang oleh pasukan Salib pada tahun 1204, orang-orang Persia, Arab, Rusia, Bulgaria, dan lainnya untuk mengambil alih kekuasaan dan belum ada yang bisa menaklukkan. Di tahun 1453, sejarah mencatat nama Muhammad Al-Fatih (Sultan Mehmed II) dari Kesultana Ottoman sebagi penakluknya.

  1. Bukan Sekadar Islam Lawan Kristen

Selain pasukan Islam dari Kesultanan Ottoman, ada juga pasukan tawanan dari Jerman, Italia, Eropa Timur, dan Janissari dari negeri Kristen Eropa yang telah tunduk pada Ottoman (Bosnia, Serbia, Hungaria) dan ikut dalam komando Sultan Mehmed II.

  1. Persenjataan Raksasa

Pasukan Byzantum memanfaatkan tembok besarnya, rantai raksasa, dan Api Yunani yang bisa terbakar di air, sementara pasukan dari Ottoman mengandalkan meriam Basilica karya Orban dari Hungaria seberat 272 kg dengan jarak tembak hingga sejauh 1,6 km.

Persenjataan Raksasa
Persenjataan Raksasa
  1. Pertempuran di Bawah Tanah

Sang Sultan Mehmed II mengutus para penambang Jerman untuk menggali terowongan guna meruntuhkan pondasi tembok dan menara pasukan Byzantium. Namun, pasukan Byzantium ternyata juga menggali terowongan sendiri untuk menemukan terowongan pasukan Ottoman, lalu bertempur dengan mereka, namun pasukan Ottoman mengalami kekalahan dan terowongannya dihancurkan.

  1. Fenomena Alam dan Ramalan

Beberapa kejadian alam ketika penaklukan berlangsung yaitu fenomena gerhana bulan di malam hari tanggal 22 Mei 1453 yang dianggap sebagai pertanda akan datangnya kemenangan bagi Ottoman. Empat hari kemudian, ada kabut tebal dan cahaya aneh di kubah Hagia Sophia, lalu terbang menghilang. Pendeta menganggap bahwa Roh Kudus telah meninggalkan Konstantinopel.

  1. Takluk Karena Lalai Menutup Gerbang

Seorang prajurit Italia yang lupa mengunci gerbang di salah satu pos pertahanan (gerbang Kerkoporta) yang membuat pasukan Ottoman bisa menyerbu masuk, memanjat temboknya dan menancapkan bendera Ottoman di sana.

  1. Penjarahan 3 Hari 3 Malam

Sultan Mehmed II sempat menawarkan kepada Constantine IX agar ia dan pasukannya menyerah dan dipersilakan untuk meninggalkan kota. Namun, Constantine IX memilih untuk terus berperang. Akhirnya kota Konstantinopel dijarah selama 3 hari 3 malam yang mengakibatkan ribuan penduduk Konstantinopel tewas dan kurang lebih 30.000 orang mengungsi.

  1. Sejarah yang Kalah

Kebanyakan kisah penaklukan Kota Konstantinopel oleh pasukan Ottoman ini bersumber dari Barat, terutama dari orang Yunani dan Italia yang keluar dari Konstantinopel setelah kota itu di bawah kekuasaan Ottoman. Adapun sumber dari pihak Ottoman terbilang sedikit, jadi kisah heroik tahun 1453 ini terbilang istimewa karena justru banyak bersumber dari pasukan yang kalah.

  1. Akhir Abad Pertengahan

Tanggal 29 Mei 1453 sebagai  hari penaklukan Konstantinopel, menurut sejarawan Amerika Morrip Bishop, tanggal itu mengakhiri abad pertengahan akibat tumbangnya Byzantium yang berdiri sejak 330 M. Para pelaut Eropa Barat (Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda) pun akhirnya memutari wilayah kekuasaan Ottoman melewati jalur laut sebagai jalur perdagangannya.

  1. Bangkitnya Kekaisaran Adidaya

Kota Konstantinopel di bawah kekuasaan Ottoman lalu diubah namanya menjadi “Istanbul”. Beberapa bangunan di Istanbul memadukan antara corak Islam, arsitektur Barat dan Timur yang pada akhirnya Ottoman menjadi adidaya dalam bidang politik, ekonomi, dan militer, setidaknya sampai akhir abad ke-17.

Data Tembok Konstantinopel

Tembok Konstantinopel adalah serangkaian dinding batu pertahanan yang mengelilingi dan melindungi kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) sejak didirikan sebagai ibukota baru Kekaisaran Romawi oleh Konstantin Agung. Tembok mengelilingi kota di semua sisi, melindunginya dari serangan baik dari laut maupun darat. Seiring pertumbuhan kota, garis ganda Theodosian Walls yang terkenal dibangun pada abad ke-5.
  • Berlokasi di : Istanbul, Turki
  • Tinggi : Hingga 12 m
  • Dirancang : Tahun 1985 (sesi ke-9)
  • Dibangun : Abad ke-4 hingga ke-5, dengan restorasi dan penambahan kemudian
  • Ditunjuk sebagai Situs Warisan Dunia : Tahun 1985 (sesi ke-9)
  • Dibangun oleh: Septimius Severus, Constantine the Great, Constantius II, dam sebagainya.
  • Tahukah Anda : Meskipun kurangnya pemeliharaan, banyak bagian dinding yang selamat dan masih berdiri sampai sekarang. (wikipedia.org)

Google Maps Tembok Konstantinopel

Fast Response >>
ONLINE Here